Index

Back Top Print

[BEELENESFRHUIDITLVNLPLPTSQSWUKVIZH]
 

KOMISI KEPAUSAN
UNTUK KEADILAN DAN PERDAMAIAN

KOMPENDIUM

AJARAN SOSIAL GEREJA

DIPERSEMBAHKAN KEPADA BAPA SUCI PAUS YOHANES PAULUS II
GURU AJARAN SOSIAL SERTA PENYAKSI KEADILAN DAN
PERDAMAIAN

 

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN ALKITAB
SURAT KARDINAL ANGELO SODANO
PENYAJIAN

KOMPENDIUM AJARAN SOSIAL GEREJA

PENDAHULUAN
SEBUAH HUMANISME YANG TERPADU DAN SOLIDER
a. Pada saat merekahnya Milenium Ketiga
b. Arti penting dokumen ini
c. Demi melayani kebenaran yang sepenuhnya tentang manusia
d. Dalam tanda solidaritas, hormat dan cinta kasih

BAGIAN SATU
BAB SATU

RENCANA CINTA KASIH ALLAH BAGI UMAT MANUSIA

I. TINDAKAN PEMBEBASAN ALLAH DI DALAM SEJARAH ISRAEL
a. Kehadiran Allah yang murah hati
b. Prinsip penciptaan dan tindakan Allah yang murah hati

II. YESUS KRISTUS, KEPENUHAN RENCANA CINTA KASIH BAPA
a. Dalam Yesus Kristus terpenuhilah peristiwa yang menentukan dalam sejarah antara Allah dan umat manusia
b. Pewahyuan cinta kasih Allah Tritunggal

III. PRIBADI MANUSIA DALAM RENCANA CINTA KASIH ALLAH
a. Cinta kasih Allah Tritunggal, asal usul dan tujuan pribadi manusia
b. Keselamatan Kristen: untuk semua orang dan pribadi seutuhnya
c. Murid Kristus sebagai suatu ciptaan baru
d. Transendensi keselamatan dan otonomi hal-hal duniawi

IV. RENCANA ALLAH DAN TUGAS PERUTUSAN GEREJA
a. Gereja, tanda dan perlindungan transendensi pribadi manusia
b. Gereja, Kerajaan Allah dan pembaruan relasi-relasi sosial
c. Langit baru dan bumi baru
d. Maria dan "fiat"-nya dalam rencana cinta kasih Allah

BAB DUA
TUGAS PERUTUSAN GEREJA DAN AJARAN SOSIAL GEREJA

I. EVANGELISASI DAN AJARAN SOSIAL
a. Gereja, tempat kediaman Allah bersama manusia
b. Memperkaya dan meresapi masyarakat dengan Injil
c. Ajaran sosial, evangelisasi dan kemajuan manusia
d. Hak dan kewajiban Gereja

II. HAKIKAT AJARAN SOSIAL GEREJA
a. Pengetahuan yang diterangi iman
b. Dalam dialog yang bersahabat dengan semua cabang ilmu pengetahuan
c. Sebuah pelaksanaan tugas pengajaran Gereja
d. Untuk sebuah masyarakat yang diperdamaikan di dalam keadilan dan cinta kasih
e. Sebuah amanat bagi para putra dan putri Gereja dan bagi umat manusia
f. Di bawah tanda kesinambungan dan pembaruan

III. AJARAN SOSIAL GEREJA DALAM MASA KITA: BEBERAPA CATATAN HISTORIS
a. Permulaan sebuah jalan baru
b. Dari Rerum Novarum hingga zaman kita sekarang ini
c. Dalam terang dan di bawah daya dorong Injil

BAB TIGA
PRIBADI MANUSIA DAN HAK ASASI MANUSIA

I. AJARAN SOSIAL DAN PRINSIP PERSONALIS

II. PRIBADI MANUSIA SEBAGAI "IMAGO DEI"
a. Makhluk ciptaan seturut gambar Allah
b. Tragedi dosa
c. Universalitas dosa dan universalitas keselamatan

III. PELBAGAI SEGI PRIBADI MANUSIA
A. Kesatuan Pribadi
B. Keterbukaan Kepada Yang Transenden dan Keunikan Pribadi

a. Keterbukaan kepada yang transenden
b. Unik dan tidak dapat diulangi
c. Penghormatan terhadap martabat manusia

C. Kebebasan Pribadi Manusia
a. Nilai dan batas-batas kebebasan
b. Ikatan antara kebebasan dengan kebenaran serta hukum kodrati

D. Martabat Yang Setara Dari Semua Orang
E. Kodrat Sosial Manusia

IV. HAK ASASI MANUSIA
a. Nilai hak asasi manusia
b. Spesifikasi hak-hak
c. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban
d. Hak-hak orang perorangan dan bangsa-bangsa
e. Mengisi kesenjangan antara huruf dan roh

BAB EMPAT
PRINSIP-PRINSIP AJARAN SOSIAL GEREJA

I. MAKNA DAN KESATUAN

II. PRINSIP KESEJAHTERAAN UMUM
a. Makna dan implikasi-implikasinya yang utama
b. Tanggung jawab setiap orang bagi kesejahteraan umum
c. Tugas-tugas masyarakat politik

III. TUJUAN UNIVERSAL HARTA BENDA
a. Asal usul dan makna
b. Tujuan universal harta benda dan milik perorangan
c. Tujuan universal harta benda dan pilihan mengutamakan kaum miskin

IV. PRINSIP SUBSIDIARITAS
a. Asal usul dan makna
b. Petunjuk-petunjuk konkret

V. KETERLIBATAN
a. Makna dan nilai
b. Keterlibatan dan demokrasi

VI. PRINSIP SOLIDARITAS
a. Makna dan nilai
b. Solidaritas sebagai sebuah prinsip sosial dan kebajikan moral
c. Solidaritas dan pertumbuhan bersama umat manusia
d. Solidaritas di dalam kehidupan dan pesan Yesus Kristus

VII. NILAI-NILAI DASAR KEHIDUPAN SOSIAL
a. Hubungan antara berbagai prinsip dan nilai
b. Kebenaran.
c. Kebebasan
d. Keadilan

VIII. JALAN CINTA KASIH

BAGIAN DUA
BAB LIMA
KELUARGA: SEL-SEL HIDUP MASYARAKAT

I. KELUARGA SEBAGAI MASYARAKAT ALAMIAH YANG PERTAMA
a. Pentingnya keluarga bagi pribadi
b. Pentingnya keluarga bagi masyarakat

II. PERKAWINAN SEBAGAI DASAR KELUARGA
a. Nilai perkawinan
b. Sakramen perkawinan

III. CIRI SOSIAL KELUARGA
a. Cinta kasih dan pembentukan persekutuan pribadi-pribadi
b. Keluarga adalah tempat kudus bagi kehidupan
c. Tugas mendidik
d. Martabat dan hak anak-anak

IV. KELUARGA SEBAGAI KEKUATAN KREATIF KEHIDUPAN SOSIAL
a. Solidaritas dalam keluarga
b. Keluarga, kehidupan ekonomi dan kerja

V. MASYARAKAT DALAM PELAYANAN KEPADA KELUARGA

BAB ENAM
KERJA MANUSIA

I. SEGI-SEGI ALKITABIAH
a. Kewajiban untuk mengusahakan dan memelihara bumi.
b. Yesus, seorang yang bekerja
c. Kewajiban untuk bekerja

II. NILAI PROFETIK RERUM NOVARUM

III. MARTABAT KERJA
a. Matra subjektif dan matra objektif kerja
b. Hubungan antara kerja dan modal
c. Kerja, hak untuk berperan serta
d. Hubungan antara kerja dan hak milik pribadi
e. Beristirahat dari kerja

IV. HAK UNTUK BEKERJA
a. Kerja adalah keniscayaan
b. Peran negara dan masyarakat sipil dalam menggalakkan hak untuk bekerja
c. Keluarga dan hak untuk bekerja
d. Kaum perempuan dan hak untuk bekerja
e. Buruh anak-anak
f. Migrasi dan kerja
g. Dunia pertanian dan hak untuk bekerja

V. HAK-HAK KAUM PEKERJA
a. Martabat kaum pekerja dan penghormatan terhadap hak-hak mereka
b. Hak atas upah yang adil dan distribusi pendapatan
c. Hak untuk mogok

VI. SOLIDARITAS DI ANTARA PARA PEKERJA
a. Pentingnya serikat-serikat buruh
b. Bentuk-bentuk baru solidaritas

VII. "HAL-HAL BARU" (REs NOVAE) DARI DUNIA KERJA
a. Sebuah tahap peralihan yang membuka zaman baru
b. Ajaran sosial dan "hal-hal baru"

BAB TUJUH
KEHIDUPAN EKONOMI

I. SEGI-SEGI ALKITABIAH
a. Manusia, kemiskinan dan kekayaan
b. Kekayaan itu ada untuk dibagi-bagikan

II. MORALITAS DAN EKONOMI

III. PRAKARSA PRIBADI DAN PRAKARSA BISNIS
a. Usaha bisnis dan sasaran-sasarannya
b. Peran para pemilik dan manajemen usaha bisnis

IV. LEMBAGA-LEMBAGA EKONOMI MELAYANI MANUSIA
a. Peran pasar bebas
b. Tindakan negara
c. Peran lembaga-lembaga perantara
d. Menabung dan usaha konsumsi

V. "HAL-HAL BARU" DALAM SEKTOR EKONOMI
a. Globalisasi: berbagai peluang dan risiko
b. Sistem keuangan internasional
c. Peran masyarakat internasional dalam sebuah era ekonomi global
d. Sebuah pembangunan yang terpadu di dalam solidaritas
c. Kebutuhan akan pembinaan yang lebih banyak di bidang pendidikan dan budaya

BAB DELAPAN
PAGUYUBAN POLITIK

I. SEGI-SEGI ALKITABIAH
a. Kerajaan Allah
b. Yesus dan otoritas politik
c. Komunitas-komunitas Kristen perdana

II. LANDASAN DAN TUJUAN PAGUYUBAN POLITIK
a. Paguyuban politik, pribadi manusia dan bangsa
b. Membela dan memajukan hak asasi manusia
c. Hidup bersama atas dasar persahabatan warga

III. OTORITAS POLITIK
a. Dasar otoritas politik
b. Otoritas sebagai kekuatan moral
c. Hak untuk menolak atas dasar pertimbangan hati nurani
d. Hak Perlawanan
e. Pemberian hukuman

IV. SISTEM DEMOKRASI
a. Nilai dan demokrasi
b. Institusi dan demokrasi
c. Matra moral prinsip keterwakilan politik
d. Sarana keterlibatan politik
e. Informasi dan demokrasi

V. PAGUYUBAN POLITIK MELAYANI MASYARAKAT SIPIL
a. Nilai masyarakat sipil
b. Prioritas masyarakat sipil
c. Penerapan prinsip subsidiaritas

VI. NEGARA DAN JEMAAT-JEMAAT KEAGAMAAN
A. Kebebasan Beragama, Sebuah Hak Asasi Manusia
B. Gereja Katolik dan Paguyuban Politik
a. Otonomi dan ketergantungan
b. Kerja sama

BAB SEMBILAN
MASYARAKAT INTERNASIONAL

I. SEGI-SEGI ALKITABIAH
a. Kesatuan keluarga umat manusia
b. Yesus Kristus, prototipe dan fondasi kemanusiaan yang baru
c. Panggilan universal agama Kristen

II. ATURAN-ATURAN HAKIKI MENYANGKUT MASYARAKAT INTERNASIONAL
a. Masyarakat internasional dan nilai-nilai
b. Relasi-relasi yang dilandaskan pada keselarasan antara tatanan hukum dan tatanan moral

III. ORGANISASI MASYARAKAT INTERNASIONAL
a. Nilai organisasi-organisasi internasional
b. Personalitas yuridis Takhta Suci

IV. KERJA SAMA INTERNASIONAL UNTUK PEMBANGUNAN
a. Kerja sama untuk menjamin hak atas pembangunan
b. Perjuangan mengentaskan kemiskinan
c. Utang luar negeri

BAB SEPULUH
MELINDUNGI DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP

I. SEGI-SEGI ALKITABIAH

II. MANUSIA DAN JAGAT BENDA-BENDA TERCIPTA

III. KRISIS DALAM RELASI ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP

IV. SEBUAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA
a. Lingkungan hidup, sebuah harta milik bersama
b. Penggunaan bioteknologi
c. Lingkungan hidup serta penggunaan harta milik secara bersama
d. Gaya-gaya hidup baru

BAB SEBELAS
MENGGALAKKAN PERDAMAIAN

I. SEGI-SEGI ALKITABIAH

II. PERDAMAIAN: BUAH KEADILAN SERTA CINTA KASIH

III. KEGAGALAN PERDAMAIAN: PERANG
a. Perang pembelaan yang legitim
b. Membela perdamaian
c. Kewajiban untuk melindungi orang-orang yang tidak bersalah
d. Langkah-langkah menghadapi orang-orang yang mengancam perdamaian
e. Perlucutan senjata
f. Kecaman terhadap terorisme

IV. SUMBANGAN GEREJA BAGI PERDAMAIAN

BAGIAN TIGA
BAB DUA BELAS

AJARAN SOSIAL DAN TINDAKAN GEREJAWI

I. TINDAKAN PASTORAL DALAM RANAH SOSIAL
a. Ajaran sosial dan inkulturasi iman
b. Ajaran sosial dan kegiatan pastoral sosial
c. Ajaran sosial dan pembinaan
d. Memajukan dialog
e. Para pelaku kegiatan pastoral sosial

II. AJARAN SOSIAL DAN KOMITMEN KAUM AWAM BERIMAN
a. Kaum awam beriman
b. Spiritualitas kaum awam beriman
c. Bertindak dengan arif
d. Ajaran sosial dan perserikatan-perserikatan awam
e. Pelayanan dalam aneka ragam bidang kehidupan sosial

1. Pelayanan.kepada.pribadi.manusia.
2. Pelayanan.di.bidang.kebudayaan.
3. Pelayanan.di.bidang.ekonomi
4. Pelayanan.di.bidang.politik

PENUTUP
BAGI SEBUAH PERADABAN KASIH

a. Bantuan yang ditawarkan Gereja bagi manusia modern
b. Suatu awal baru dalam iman akan Kristus
c. Sebuah harapan yang kokoh
d. Membangun "peradaban cinta kasih"

INDEKS RUJUKAN
INDEKS ANALITIS


DAFTAR SINGKATAN

a. in articulo
AAS Acta Apostolicae Sedis
ad 1um in responsione ad 1 argumentum
ad 2um in responsione ad 2 argumentum et ita porro
ay. ayat
bdk. bandingkan
c. corpore articuli
cf. conferatur
ch. Chapter (bab)
d. distinctio
DS H. Denzinger - A. Schönmetzer, Enchiridion Symbolorum definitionum et declarationum de rebus fidei et morum
Ed. Leon. Sancti Thomae Aquinatis Doctoris Angelici Opera omnia iussu impensaque Leonis XIII P.M. edita
Ens. Ensiklik
ibid. ibidem
Imb. Ap. Imbauan Apostolik
PG  Patrologia Graeca (J.P. Migne)
PL  Patrologia Latina (J.P. Migne)
q. quaestio
Surat Ap. Surat Apostolik
v. verse
I Prima Pars Summae Theologiae
I-II Prima Secundae Partis Summae Theologiae
II-II Secunda Secundae Partis Summae Theologiae
III Tertia Pars Summae Theologiae

 

SINGKATAN ALKITAB

Am Amos
Ams Amsal
Ayb Ayub
Bar Barukh
Bil Bilangan
Dan Daniel
Ef Efesus
Est Ester
Ezr Ezra
Flm Filemon
Flp Filipi
Gal Galatia
Hab Habakuk
Hag Hagai
Hak Hakim-Hakim
Hos Hosea
Ibr Ibrani
Im Imamat
Keb Kebijaksanaan Salomo
Kej Kejadian
Kel Keluaran
Kid Kidung.Agung
Kis Kisah.Para.Rasul
Kol Kolose
1Kor 1 Korintus
2Kor 2 Korintus
Luk Lukas
1Mak 1 Makabe
2Mak 2 Makabe
Mal Maleakhi
Mat Matius
Mik Mikha
Mrk Markus
Mzm Mazmur
Nah Nahum
Neh Nehemia
Ob Obaja
1Ptr 1 Petrus
2Ptr 2 Petrus
Pkh Pengkhotbah
1Raj 1 Raja-Raja
2Raj 2 Raja-Raja
Rat Ratapan
Rm Roma
Rut Rut
1Sam 1 Samuel
2Sam 2 Samuel
Sir Sirakh
1Taw 1 Tawarikh
2Taw 2 Tawarikh
1Tes 1 Tesalonika
2Tes 2 Tesalonika
1Tim 1 Timotius
2Tim 2 Timotius
Tit Titus
Tob Tobit
Ul.. Ulangan
Why Wahyu
Yak Yakobus
Ydt Yudit
Yeh Yehezkiel
Yer Yeremia
Yes Yesaya
Yl Yoël
Yoh Yohanes
1Yoh 1 Yohanes
2Yoh 2 Yohanes
3Yoh 3 Yohanes
Yos Yosua
Yud Yudas
Yun Yunus
Za Zakharia
Zef Zefanya

 


 

SURAT
KARDINAL ANGELO SODANO

Sekretariat Negara

Dari Vatikan, 29 Juni 2004

No.599.332
Yang Mulia
Kardinal RENATO RAFFAELE MARTINO
Ketua Komisi Kepausan Untuk Keadilan dan Perdamaian
di KOTA VATIKAN

Yang.Mulia,
Dalam seluruh bentangan sejarahnya, dan khususnya selama 100 tahun belakangan ini, Gereja tidak pernah lalai, mengutip kata-kata Paus Leo XIII, untuk mengangkat bicara sebagaimana "patut" baginya berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan menyangkut kehidupan di tengah masyarakat. Dengan tujuan melanjutkan pembabaran serta pemutakhiran warisan kaya ajaran sosial Gereja, Yohanes Paulus II dari pihaknya telah menerbitkan tiga Ensiklik akbar – Laborem Exercens, Sollicitudo Rei Socialis dan Centesimus Annus – yang menyajikan tahaptahap fundamental pemikiran Katolik dalam bidang ini.Sejumlah uskup di setiap penjuru dunia ini, dari pihaknya masing-masing, telah memberi andil selama tahun-tahun belakangan ini bagi suatu pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran sosial Gereja. Sejumlah cendekiawan pada setiap benua juga telah melakukan hal yang serupa.

1. Oleh karenanya maka diharapkan bahwa sebuah kompendium untuk semua bahan ini hendaknya dikumpulkan, dan secara sistematis menyajikan landasan-landasan untuk ajaran sosial Gereja.  Patutlah dipuji bahwa Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian telah mengambil alih tugas dimaksud, seraya mencurahkan upaya-upaya yang intensif bagi prakarsa ini selama tahun-tahun belakangan ini.

Saya bergembira karena buku "Kompendium Ajaran Sosial Gereja" telah berhasil diterbitkan, seraya berbagi bersama Anda sukacita mempersembahkannya kepada umat beriman dan kepada semua orang yang berkehendak baik, sebagai santapan bagi pertumbuhan insani dan rohani, baik untuk orang perorangan maupun jemaat.

2.Karya ini juga menunjukkan nilai ajaran sosial Gereja sebagai sebuah sarana penginjilan (bdk. Centesimus Annus,.54), karena ia menempatkan pribadi manusia dan masyarakat dalam hubungan dengan terang Injil. Prinsip-prinsip ajaran sosial Gereja, yang dilandaskan pada hukum kodrati, selanjutnya diperkokoh dan diperkuat dalam iman Gereja oleh Injil Kristus.

Dalam terang ini, manusia terutama nian diundang untuk  menemukan diri mereka sendiri sebagai makhluk transenden,di dalam setiap matra kehidupan mereka, termasuk yang berkaitan dengan konteks sosial, ekonomi dan politik. Iman membawa ke kepenuhan makna keluarga yang dibangun di atas perkawinan di antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang merupakan sel pertama dan terpenting dari masyarakat. Lebih dari itu, iman menerangi martabat kerja yang, karena kegiatan manusia ditakdirkan untuk membawa makhluk insani ini kepada kepenuhannya, memiliki keutamaan atas modal serta membenarkan klaim mereka yang absah untuk turut serta dalam buah-buah yang dihasilkan oleh kerja tersebut.

3. Dalam buku ini kita dapat menyaksikan pentingnya nilai-nilai moral, yang berpijak pada hukum kodrati yang ditulis di atas setiap hati nurani manusia; setiap hati nurani manusia oleh karenanya berkewajiban untuk mengakui dan menghormati hukum ini. Umat manusia dewasa ini mencari keadilan yang lebih besar dalam menghadapi fenomena raksasa globalisasi; ia memiliki sebuah keprihatinan yang peka untuk ekologi serta pengelolaan perkara-perkara publik secara tepat dan benar; ia merasakan perlunya melindungi kesadaran nasional tanpa menjadi buta terhadap pelaksanaan hukum serta kesadaran akan kesatuan dari keluarga umat manusia. Dunia kerja, yang secara mendasar telah diubah oleh berbagai kemajuan teknologi modern, menyingkapkan  kemajuan kualitatif yang luar biasa, namun sayangnya ia mesti juga mengakui bentuk-bentuk baru ketidakstabilan, penindasan dan malah perbudakan di tengah berbagai masyarakat yang justru dianggap makmur. Di berbagai wilayah di planet ini tingkat kesejahteraan terus bertumbuh, namun juga terdapat suatu peningkatan yang berbahaya dalam jumlah orang-orang yang menjadi miskin dan, karena aneka rupa alasan, kesenjangan antara negara-negara yang kurang maju dan negara-negara yang kaya terus melebar. Pasar bebas, sebuah proses ekonomi dengan segi-segi yang positif, bagaimanapun juga tengah memperlihatkan keterbatasan-keterbatasannya. Di lain pihak, cinta kasih yang mengutamakan kaum miskin merupakan sebuah pilihan yang hakiki bagi Gereja, dan ia mengajukannya kepada semua orang yang berkehendak baik.

Jadi, jelaslah bahwa Gereja tidak pernah lalai menjadikan suaranya didengarkan menyangkut "hal-hal baru" (res novae) yang menjadi kekhasan abad modern, karena menjadi tugasnya untuk  mengajak semua orang untuk melakukan apa saja yang mampu mereka kerjakan guna menghasilkan sebuah peradaban sejati yang semakin terjuruskan pada perkembangan insani yang terpadu dalam solidaritas.

4. Soal-soal budaya dan sosial dewasa ini terutama nian melibatkan kaum awam beriman yang dipanggil, sebagaimana yang diingatkan kepada kita oleh Konsili Vatikan II, untuk mengurusi hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah (bdk. Lumen Gentium, 31). Oleh karena itu, kita dapat dengan mudah memahami penting dan hakikinya pembinaan kaum awam agar kekudusan hidup mereka serta kekuatan kesaksian mereka akan memberi andil bagi kemajuan manusia. Buku ini bermaksud membantu mereka dalam tugas ini setiap hari.

Lebih dari itu, menarik untuk dicatat bagaimana banyak unsur yang dipersatukan di sini dianut pula oleh Gereja-Gereja dan Jemaat-Jemaat Gerejawi lainnya, dan juga oleh agama-agama lain. Buku ini disajikan sedemikian rupa sehingga sarat manfaat tidak saja ke dalam (ad intra), yakni di antara orang-orang Katolik, tetapi juga ke luar (ad extra). Malah orang-orang yang ambil bagian dalam pembaptisan yang sama dengan kita, dan juga para pengikut agama-agama lain serta semua orang yang berkehendak baik, dapat menemukan di dalamnya kesempatan yang sarat manfaat bagi refleksi serta suatu motivasi bersama demi perkembangan yang terpadu dari setiap orang dan pribadi seutuhnya.

5. Bapa Suci berharap bahwa dokumen ini akan membantu umat manusia dalam pencariannya yang aktif untuk kesejahteraan umum. Ia memohonkan berkat Allah bagi orang-orang yang sudi meluangkan waktu untuk merenungkan ajaran-ajaran yang tersaji dalam buku ini. Seraya menyatakan itikad baik saya endiri atas keberhasilan upaya ini, saya mengucapkan selamat kepada Yang Mulia beserta semua rekan kerja Anda di Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian karena karya penting yang telah dituntaskan serta rasa hormat dari pihakku.

Salam hormat di dalam Kristus,
Kardinal Angelo Sodano
Sekretaris Negara

 

PENYAJIAN

 

Dengan gembira saya menyajikan Kompendium Ajaran Sosial Gereja yang, berdasarkan permohonan yang diterima dari Bapa Suci, telah disusun guna memberi sebuah tinjauan yang padat namun lengkap atas ajaran sosial Gereja.

Mengubah dan membarui berbagai kenyataan sosial dengan kuat kuasa Injil, untuknya kesaksian diberikan oleh orang yang beriman kepada Yesus Kristus, telah selalu merupakan sebuah tantangan dan tetap demikianlah adanya dewasa ini pada permulaan milenium ketiga kurun Kekristenan. Pewartaan tentang Yesus Kristus, "Kabar Baik" keselamatan, cinta kasih, keadilan dan perdamaian, tidak disambut serta-merta dalam dunia dewasa ini, yang dilantakkan oleh peperangan, kemiskinan serta ketidakadilan. Justru karena alasan inilah maka manusia dari zaman kita sekarang ini memiliki suatu kebutuhan yang lebih besar akan Injil: akan iman yang menyelamatkan, akan harapan yang mencerahkan, akan kasih yang mencintai.

Gereja adalah pakar perihal kemanusiaan dan, seraya berharap dengan keyakinan dan dengan  keterlibatan yang aktif, ia senantiasa menantikan "langit baru" dan "bumi baru" (2Ptr.3:13), yang ia tunjukkan  kepada setiap orang agar membantu mereka menghayati kehidupan  mereka dalam matra makna yang sejati. " Gloria Dei vivens homo": pribadi manusia yang menghayati sepenuhnya martabatnya memberi kemuliaan bagi Allah yang telah mengaruniakan martabat ini kepada manusia.

Pembacaan atas buku ini terutama nian dianjurkan guna menopang dan memperkokoh kegiatan orang-orang Kristen di dalam ranah sosial, khususnya kegiatan kaum awam beriman yang menjadi empunya ranah ini secara istimewa; seluruh hidup mereka mesti dilihat sebagai sebuah karya penginjilan yang menghasilkan buah. Setiap orang beriman mesti pertama-tama nian belajar untuk menaati Tuhan dengan kekuatan iman seraya mengikuti teladan Santo Petrus: "Guru, telah  sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau.menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (Luk.5:5). Setiap pembaca yang "berkehendak baik" akan mampu memahami motif-motif yang mendorong Gereja untuk campur tangan dengan ajarannya di dalam ranah sosial, sebuah ranah yang pada pandangan pertama tidak  termasuk ke dalam kompetensi Gereja, dan khalayak pembaca yang sama akan mengerti alasan-alasan bagi perjumpaan, bagi dialog, bagi kerja sama demi melayani kesejahteraan umum.

Pendahulu saya, Mendiang dan Yang Mulia Kardinal François-Xavier Nguyên Van Thuân, memandu dan mengawal dengan kearifan, kesetiaan serta wawasan yang berjangkauan luas tahap rumit persiapan dokumen ini; penyakit yang dideritanya menghalangi beliau membawa dokumen ini  ke kesudahannya berupa penerbitannya. Karya ini, yang dipercayakan kepada saya dan kini disajikan kepada orang-orang yang sudi membacanya, karenanya membawa meterai kesaksian agung terhadap salib yang tetap teguh dalam iman selama tahun-tahun kelam lagi mengerikan di Vietnam. Kesaksian ini patut memperoleh ucapan terima kasih dari pihak kita karena semua karya beliau yang tak ternilai, yang dilaksanakan dengan kasih serta pengabdian, dan beliau akan memberkati orang-orang yang berhenti untuk merenungkan halamanhalaman buku ini.

Saya memohon pengantaraan Santo Yosef, Pengawal Sang Penebus dan Suami Perawan Terpuji Maria, Pelindung Gereja Sejagat dan Pelindung. Kerja, agar buku ini akan menghasilkan buah berlimpah dalam kehidupan masyarakat sebagai sebuah sarana bagi pewartaaan Injil, bagi keadilan dan bagi perdamaian.

Kota Vatikan, 2 April 2004, Hari Peringatan Santo Fransiskus dari Paola.

Kardinal Renato Raffaele Martino
Ketua

+ Giampaolo Crepaldi
Sekretaris

 

 

LIBRERIA EDITRICE VATICANA